Pentingnya Kebijakan Perlindungan Data di Perusahaan
Kebijakan perlindungan data di perusahaan menjadi semakin penting di era digital ini. Data merupakan aset berharga yang harus dijaga dengan baik agar tidak jatuh ke tangan yang salah. Oleh karena itu, perusahaan perlu memiliki kebijakan yang jelas terkait dengan perlindungan data.
Menurut John Chambers, mantan CEO Cisco Systems, “Data is the new oil. It’s valuable, but if unrefined it cannot really be used. It has to be changed into gas, plastic, chemicals, etc to create a valuable entity that drives profitable activity; so must data be broken down, analyzed for it to have value.”
Kebijakan perlindungan data di perusahaan tidak hanya untuk melindungi data pelanggan, tetapi juga data internal perusahaan itu sendiri. Dengan adanya kebijakan yang kuat, perusahaan dapat mencegah kebocoran data yang dapat merugikan perusahaan maupun pelanggan.
Menurut sebuah penelitian dari IBM Security, biaya rata-rata dari pelanggaran data mencapai $3.86 juta. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kebijakan perlindungan data di perusahaan untuk menghindari kerugian finansial yang besar.
Dalam sebuah wawancara dengan Mark Zuckerberg, pendiri Facebook, ia menyatakan, “The biggest risk is not taking any risk. In a world that’s changing really quickly, the only strategy that is guaranteed to fail is not taking risks.” Artinya, perusahaan yang tidak memiliki kebijakan perlindungan data berisiko mengalami kerugian yang besar.
Dengan demikian, kebijakan perlindungan data di perusahaan bukanlah hal yang bisa diabaikan. Perusahaan perlu memastikan bahwa data mereka aman dan terlindungi dengan baik. Sehingga, tidak hanya kepercayaan pelanggan yang terjaga, tetapi juga keberlangsungan bisnis perusahaan itu sendiri.